Jumat, Februari 20, 2009

Mulai dari diri sendiri

Kita sering mengharapkan orang lain berubah lebih baik, keluarga kita
berubah lebih baik, lingkungan kita, kota kita, bahkan negara kita dan
dunia berubah menjadi lebih baik. Jadi sebenarnya siapa yang harus berubah
lebih baik lebih dahulu?

Tulisan berikut ini terukir di atas batu nisan seorang pendeta Anglikan di
Westminster Abby (tahun 1.100 A.D.)

Ketika saya masih muda dan bebas dan imajinasi saya tidak terbatas, saya
bermimpi bahwa saya dapat mengubah dunia. Sewaktu saya beranjak dewasa dan
makin bijaksana, saya menyadari bahwa dunia tidak akan berubah, jadi saya
memperkecil visi saya dan memutusksn untuk hanya mengubah Negara saya.

Namun, inipun sama saja, kelihatannya tidak dapat diubah.

Sewaktu usia saya makin lanjut, dalam sebuah usaha terakhir, saya
berkomitmen untuk hanya
mengubah keluarga saya, mereka yang dekat dengan
saya, tapi … ah… mereka tidak berubah juga.

Dan sekarang, menjelang ajal, tiba-tiba saya menyadari: Andaikan saja saya
hanya mengubah diri saya dulu, baru kemudian saya menjadi contoh untuk
perubahan dalam keluarga saya.

Dari inspirasi dan dorongan mereka, saya mungkin akan dapat memperbaiki
Negara saya, dan siapa tahu, mungkin saya telah mengubah dunia.

Kita tidak bisa mengubah sesuatu yang berada di luar kontrol kita, seperti
masa lalu kita, siapa orangtua kita, siapa presiden terpilih, bagaimana
situasi ekonomi, jenis kelamin kita (kecuali Anda memutuskan untuk
operasi), sejarah kita bahwa kita pernah sekolah di sekolah tertentu, guru
sekolah kita siapa, bagaimana cuaca hari ini (kecuali pawang cuaca yang
hebat), orang lain yang sudah omong apa tentang kita, bagaimana sikap
atasan/anak buah yang sudah terjadi dsb.

Kita bisa mengubah sesuatu
yang berada di dalam kontrol kita. Misalnya
keyakinan kita, sikap kita, kebiasaan kita, semangat kita, fokus kita,
tujuan kita, strategi kita, cara berpikir kita, cara bicara dan topik
pembicaraan kita, cara bertindak kita, apa yang kita baca, siapa teman
kita, pendidikan kita, siapa guru kita, rencana kita, dsb

Bila kita terus berfokus untuk mengembangkan hal-hal yang bisa kita
kontrol, area dalam pengaruh kita akan meluas. Misalnya, kita bisa
mempengaruhi pemikiran orang lain, atasan kita, anak buah kita, situasi
ekonomi, pemilihan presiden, dsb.

CHANGE IS THE ONLY EVIDENCE OF LIFE

When you change your attitude
You change your beliefs
When you change your beliefs
You change your expectations
When you change your expectations
You change your attitude
When you change your attitude
You change your behavior
When you change your behavior
You change your performance
When you change your
performance
You change your destiny
When you change your destiny
You change your life

sumber : http://rusdygunawan.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar